Teknologi Mengendalikan Ponsel Via Sensor Gerak

rosari j avatar
  • rosari j
  • 2 min read

*Dalam situasi tertentu, kita kerap sulit atau enggan menyentuh ponsel. Lewat gesture control, cukup dengan lambaian tangan kendali ponsel bisa diatur dengan mudah.*Kemudahan olah navigasi menjadi tantangan bagi setiap vendor dalam men-ciptakan produk yang akan ditawarkan ke pasar. Belakangan terkait teknologi interface, beberapa solusi terbaru diluncurkan untuk memberi sensasi baru. Contoh yang terbaru yakni gesture control. 

Teknologi ini terbilang masih anyar di Tanah Air, dihadirkan sebagai fitur andalan di ponsel Sony Ericsson W830i dan Z555L Apa yang menjadi kecanggihan gesture control? 

Dengan teknologi ini Anda bisa meredam/mengecilkan bunyi nada dering yang masuk dan bunyi alarm, cukup dengan isyarat atau lambaian tangan , berikut team oktrik merangkumnya untuk anda


 Kuncinya di sensor gerak

Pada dasarnya gesture (isyarat) control bekerja dengan memanfaatkan sensor gerak (motion sensor). Nah, pilihan sensor gerak ini ada dua macam untuk aplikasi di ponsel. Pertama bisa lewat sensor yang ditanamkan di dalam modul kamera, dan ada juga yang menggunakan teknologi NFC (near field communications).

Pada teknologi NFC, di body ponsel ditambahkan sebuah ekstension board yakni PSI (phone system interface) ya-ng di dalamnya terdiri atas modul NFC dan akselerometer (sensor akselerasi). Model ini pertamakali diujicoba oleh Yarn Anokwa dari maUniversity of Washington di Amerika Serikat. 

PSI board ditempatkan pada back cover ponsel Motorola E680i, dimana PSI board terkoneksi ke ponsel lewat slot kartu Micro SD. Aplikasi model ini berhasil untuk implementasi pada navigasi pemutar musik. Hanya saja, hasil ujicoba ini kurang diminati vendor, sebab dinilai kurang praktis dengan penambahan hardware khusus


 Kecanggihan Modul Kamera

Saat ini terapan teknologi gesture control lebih populer memanfaatkan kecanggihan modul kamera yang dipandang lebih praktis. Dalam hal ini modul kamera dibenamkan teknologi hierarchical block matching algorithm (HBMA), berupa sensor gerak terpadu. 

Bila ada obyek yang tertangkap oleh lensa, secara otomatis sensor akan mengestimasi tujuan, besaran obyek dan pergerakannnya untuk kemudian mengirim perintah lebih lanjut ke prosesor. 

Untuk itu diperlukan dukungan teknologi kamera yang mumpuni, maklum sensor harus bergerak cepat untuk men track obyek gambar, mengkalkukasi data sehingga menghasilkan output data ke prosesor dengan akurat.

Pemanfaatan sensor gerakan di atas hampir serupa yang digunakan di fitur shake control. Modul sensor pada shake control menjalankan fungsi membaca parameter obyek awal, seperti jarak fokus pada image. 

Bedanya pada shake control, body ponsel perlu digoyangkan sesuai ketentuan, sebaliknya di gesture control posisi ponsel adalah statis. Selain Sony Ericsson, diketahui Samsung Mobile juga telah memiliki paten untuk gesture control. Beberapa produk yang telah diperkenalkan ke pasar global seperti SGH-i900 dan SCH-S310

 

Comment

Disqus comment here

rosari j

Writter by : rosari j

Rosari J adalah seorang penulis teknologi di oktrik.com yang bersemangat untuk berbagi pengetahuan dan wawasannya tentang dunia digital. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam bidang ini, dia memiliki keahlian dalam perangkat lunak, perangkat keras, dan internet, serta berkomitmen untuk memberikan konten teknologi berkualitas tinggi dan relevan kepada para pembaca. Visi Rosari adalah menjadikan oktrik.com sebagai sumber informasi teknologi terdepan di Indonesia. Temui Rosari J di media sosial:

Recommended for You

Aplikasi Terpopuler Untuk iPhone Versi Unlocked

Beberapa Tips Dan Trik Berguna Saat Menggunakan Blackberry